MENYEKOLAHKAN ANAK TERLALU DINI? BACA INI DULU!!! - TK Ahza Nazifa
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENYEKOLAHKAN ANAK TERLALU DINI? BACA INI DULU!!!

Bun, itu anaknya usianya telah empat tahun tapi kok belum sekolah?

- ini jawabannya-

~~~~~~~~~~~~

🌼🌿🌼🌿🌼🌿🌼🌿🌼🌿🌼🌿🌼🌿🌼🌿

Bila Anak Sekolah Terlampau Awal

(Elly Risman, S. Psi)

=========================

1. Kepercayaan umum...

* Otak anak umur dini seperti spons, maknanya ini periode yang pas untuk dimasukkan pengetahuan, supaya anak tumbuh pintar

* Makin awal disekolahkan, otak anak makin mengalami perkembangan.

2. Hingga...

Ada orangtua yang menyekolahkan sedini kemungkinan, bahkan juga ada yang masuk prasekolah diusia 1,5-2 tahun.

3. Silahkan kita bercermin...

* Apa kita demikian yakini jika anak harus selekasnya pandai supaya siap hadapi kompetisi jaman?

* Apa kita dipersiapkan jadi orangtua?

* Apa mempunyai perbekalan yang cukup dalam mengasuh?

* Bagaimana innerchild kita?

4. Begitu kita dipersiapkan menjadi pakar tetapi tidak dipersiapkan menjadi orang-tua, hingga tidak punyai kesabaran dan endurance untuk menjadi orang tua.

5. Pengetahuan yang kita punyai untuk mengasuh juga serba tanggung.

Pengetahuan yang setengah-tengah, berbuntut pada false belief (kepercayaan yang keliru).

Sayang false belief ini dpt beralih menjadi societal false belief (kepercayaan yang keliru pada satu kelompok orang).

Bila orangtua tidak mempunyai kekuatan berpikiran (thinking kemampuan) yang bagus, false belief karena pengetahuan yang serba tanggung itu menjadi justifikasi bersama atas keputusan kita yang salah.

6. Pandai ada waktunya!

Karena yang berkembang ialah pusat hati, anak umur dini harus menjadi anak yang berbahagia, bukan jadi anak yang pandai!

7. Kita berpikiran...

"Kan di sekolah belajarnya sekalian bermain"

"Kan anak perlu belajar publikasi"

"Kan anak jadi belajar share dan bermain bersama"

Walau sebenarnya...

* Anak umur dini belum perlu belajar publikasi dengan bermacam orang

* Saat anak diusia awal, otak anak yang paling cepat berkembang ialah pusat hatinya, bukan pusat berpikirnya.

8. Di sekolah, aktivitas anak cuman bermain kok!

Taukah ayah bunda, permainan terbaik ialah badan ayah ibunya! Bermain dengan ayah ibu membuat kelekatan. Contoh: bermain peranan, bermain berpura-pura, muka buruk, petak umpet.

9. Di sekolah, mainan lebih komplet.

Permainan paling inovatif ialah bermain tanpa mainan. Tidak boleh awasi kreativitas anak dengan permainan yang siap gunakan.

Contoh: karpet jadi mobil, panci jadi topi.

10. Di sekolah, anak belajar bergaul dan share.

Anak <5 th belum waktunya belajar publikasi.

Dia tidak dapat bermain bersama. Mereka baru dapat bermain bersama.

Bermain bersama-sama= bermain di saat dan tempat yang sama tetapi tidak share mainan yang serupa (memakai mainan masing-masing)

Bermain bersama= memainkan permainan yang memerlukan share mainan yang serupa.

11. Di sekolah, anak belajar taat pada ketentuan dan ikuti perintah.

Ketentuan dan perintah perlu diaplikasikan bertahap untuk bertahap. Bila di dalam rumah ada ketentuan, di sekolah ada ketentuan, seberapa banyak ketentuan yang perlu anak turuti? Apa yang dirasa anak?

Analogi: Seorang anak <5 thn yang paling berpotensi dalam mengolah, dimasukkan pada sekolah mengolah. Di sekolah itu, ia diajari beragam ketentuan mengolah yang banyak, dilatih oleh beberapa pelatih sekalian. Yang dirasa anak: pusing!

12. Masukkan sekolah anak terlampau awal, sama dengan menyemai benih kanker.

Kita tidak paham kapan kanker akan ada dan dalam tipe apa.

Otaknya tidak siap. Kita tidak tahu kapan dia kehilangan motivasi belajar.

Makin muda kita sekolahkan anak, makin cepat juga dia alami BLAST (Bored Lonely Afraid-Angry Stress Tired).

anak yang alami BLAST, lebih rawan jadi aktor dan korban bullying, pornografi dan kejahatan seksual.

13. Bila sang adik ingin turut kakaknya sekolah...

Sekolah itu bukan lantaran ikutan. Anak harus masuk periode teachable event, karena benar ada anak yang sanggup sekolah bisa lebih cepat dari ketetapan umum yang berjalan. Orangtua harus sanggup mengontrol kemauan anak. Kendalian ada ditangan orangtua karena otak anak belum prima bersambungan.

14. Ciri-ciri anak masuk periode teachable event.

* Memperlihatkan ketertarikan untuk sekolah

* Ketertarikan itu memiliki sifat tinggal

* Bila kita berikan peluang untuk bersekolah, dia memperlihatkan kekuatannya.

15. Kapan seharusnya anak masuk sekolah?

* TK A → umur 5 th

* TK B → umur 6 th

* SD → umur 7 th

Di bawah umur 5 th, anak tak perlu bersekolah.

Keperluan anak 0-8 tahun ialah bermain dan terciptanya kelekatan.

Tidak boleh kau cabut anak-anak dari dunianya terlampau cepat, karena kau akan memperoleh orang dewasa yang kekanak-kanakan.


-Prof. Neil Postman, The Disappearance Childhood-

Repost: Yayasan Kita dan Buah Hati

Posting Komentar untuk "MENYEKOLAHKAN ANAK TERLALU DINI? BACA INI DULU!!!"